Jumat, 13 September 2013

JOB SAFETY ANALISYS


A.    PENGERTIAN
Job Safety Analysis adalah suatu upaya yang dilakukan atau alat yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja dengan cara menetapkan dan menyusun prosedur pekerjaan dan melatih semua pekerja untuk menerapkan metode kerja yang efisien dan aman.

B.    TUJUAN
Tujuan dibuatnya Job Safety Analysis yaitu untuk menjelaskan tentang potensi-potensi bahaya apa saja yan dapat timbul selama proses pengerjaan pada area kerja serta bagaimana cara tindakan pengendalian potensi bahaya tersebut agar pekerja dapat bekerja dengan aman

Dalam melaksanakan Job Safety Analysis terdapat beberapa cara yaitu:
1.    Hasil dari observasi langsung
2.    Hasil dari diskusi kelompok
                 3.    Hasil dari peninjauan dan pemeriksaan 


                 C.   PEMBUATAN JOB SAFETY ANALYSIS

Adapun kerangka dasar pembuatan JSA yaitu:


1. MEMILIH PEKERJAAN YANG AKAN DIANALYSIS

Pada dasarnya semua jenis pekerjaanharus dikenakan JSA.
Dalam memilih jenis pekerjaan yang akan dibuatkan JSA maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan , yaitu:
1) Pekerjaan tersebut memiliki Frekuensi dan tingkat keparahan kecelakaan
Maksudnya  pekerjaan di mana kecelakaan sering terjadi atau di mana mereka jarang terjadi tetapi mengakibatkan menonaktifkan cedera.
2)Pekerjaan tersebut memiliki  potensi cedera parah atau   penyakit
Maksudnnya terdapat konsekuensi dari kecelakaan, kondisi berbahaya, atau paparan zat berbahaya yang berpotensi parah.
3)Pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan baru
Maksudnya karena kurangnya pengalaman dalam pekerjaan tersebut, bahaya mungkin tidak jelas atau diantisipasi.
           
4) Pekerjaan tersebut jarang dilakukan 
Maksudnya pekerja mungkin berada pada risiko lebih besar ketika melakukan pekerjaan non-rutin, dan JSA menyediakan sarana meninjau bahaya.

5)Pekerjaan yang dimodifikasi
Maksudnya pekerjaan tersebut sebelumnya telah dibuatkan JSA akan tetapi  karena adanya perubahan prosedur dalam bekerja maka menyebabkan timbulnya potensi-potensi bahay baru oleh karena itu perlu dibuatkan JSA baru untuk mengidentifikasi bahaya tersebut.
6) Kekerasan potensi
Beberapa pekerjaan mungkin tidak mempunyai sejarah kecelakaan namun mungkin berpotensi untuk menimbulkan bahaya.
7)Mendekati bahaya
Pekerjaan yang sering hampir terjadi bahaya harus menjadi prioritas JSA.

2.MENGURAI TAHAPAN PEKERJAAN

Pada proses ini dilakukan penentuan langkah-langkah yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dimana tahapan pekerjaan tersebut dibuat berupa rincian akan tetapi tidak menjelaskan  bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut, usahakan langkah-langkah yang dibuat singkat artinya tidak semua pekerjaan perlu di tuliskan cukup pekerjaan yang perlu saja.
Dalam mengurai tahapan pekerjaan kita perlu memilih pekerja yang berpengalaman serta kooperatif gar bisa berbagi ide untuk melakukan observasi pekerjaaan. Dalam mengidentifikasi potensi bahaya maka seluruh bahaya-bahaya yang ada dari setiap langkah kerja harus diidentifikasi baik itu bahay yang timbul akibat langkah kerja serta bahaya yang timbul atau diproduksi oleh lingkungan.Dalam mengidentifikasi potensi bahaya kita dapat melaukannya dengan cara menonton operator melakukan pekerjaannya.

Contoh bahaya yan timbul karena lingkungan misalnya:
Kita diminta untuk bekerja di daerah tebing,karena bekerja di ketinggian secara otomatis terdapat potensi bahay untuk terjatuh dari atas tebing,potensi untuk jatuh dari ketinggian karena bekerja didaerah tebing itulah merupakan bahaya yang timbul karena lingkungan.
Pada saat mengidentifikasi potensi bahaya maka terdapat beberapa pertanyaan yang perlu kita tanyakan pada diri kita sendiri untuk setiap langkah kerja yang telah dibuat.

 
Langkah penting selanjutnya yang harus dilakukan dalam pembuatan JSA yaitu mengendalikan bahaya.
Adapun beberapa cara yang digunakan dalm mengendalikan bahaya yaitu:
1)Menghilangkan bahaya
            proses ini merupakan proses yang paling efektif dalam mengendalikan bahaya
Adapun cara-cara yang dapat digunakan untuk menghilanhkan bahaya yaitu:
     #Pilih proses yang berbeda
    
#Memodifikasi proses yang ada
    
#Pengganti dengan substansi kurang berbahaya
    
#Memperbaiki lingkungan (ventilasi)
   
# Memodifikasi atau mengubah peralatan atau alat

2) . Merevisi prosedur kerja

Mungkin perlu dipertimbangkan untuk memodifikasi langkah-langkah yang berbahaya, mengubah urutan langkah-langkah, atau menambahkan langkah tambahan (seperti mengunci sumber energi).
                               
 3) Mengurangi eksposur

Langkah-langkah ini adalah yang paling efektif dan hanya boleh digunakan jika tidak ada solusi lain yang mungkin. Salah satu cara untuk meminimalkan paparan adalah untuk mengurangi jumlah kali bahaya ditemui. Sebuah contoh akan memodifikasi mesin sehingga kurang pemeliharaan diperlukan. Penggunaan alat pelindung diri yang sesuai mungkin diperlukan. Untuk mengurangi keparahan kecelakaan, fasilitas darurat, seperti stasiun pencuci mata, mungkin perlu diberikan
                             
4)Mengandung bahaya

Jika bahaya tidak dapat dihilangkan, kontak bisa dicegah dengan menggunakan lampiran, penjaga mesin, bilik kerja atau perangkat sejenis.

4.PENGENDALIAN BAHAYA
Setelah langkah kerja beserta potensi bahayanya telah diketahui langkah selanjutnya yaitu mengendalikan bahaya-bahaya yang ada agar pekerja dapat bekerja dengan aman. Adapun beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengendalikan potensi bahaya yang ada yaitu: 
1)   Menemukan cara baru untuk suatu pekerjaan
    2)   Mengubah kondisi fisik yang menimbulkan bahaya
    3)    Mengubah prosedur kerja
    4)   Mengurangi frekuensi pekerjaan